BerandaIslam7 Contoh Puisi Islami yang Menyentuh Hati Beserta Maknanya

7 Contoh Puisi Islami yang Menyentuh Hati Beserta Maknanya

Puisi Islami menjadi salah satu tem puisi yang banyak diminati, terlebih saat memasuki bulan Ramadhan. Seperti yang diketahui, puisi merupakan karya sastra yang berisikan perasaan,  pikiran, pesan, dan imajinasi penyair. Sifat dari puisi adalah puitis, indah, dan terikat oleh irama dan rima. 

Itulah yang membuat puisi terasa elok saat dibacakan. Selain islami, ada banyak sekali tema yang bisa dibuat menjadi sebuah puisi sarat makna. Sama seperti puisi pada umumnya, tema islami lebih berfokus pada nuansa keagamaan dan tentang pencipta-Nya. 

Contoh Puisi Islami Beserta Maknanya yang Mendalam

Sebagian besar puisi dengan tema islami dibuat agar manusianya selalu mengingat Allah. Hal ini juga bertujuan untuk menjadi pedoman dalam memperbaiki diri agar menjadi lebih baik. Selain itu, membaca puisi dengan tema tersebut saat sedang puasa membantu untuk mengingatkan diri. Berikut ini beberapa contohnya. 

1. Taubat Nasuha

Ketika niat hati terasa mustahil ditepati

Hari-hari pun dilalui kosong tanpa arti

Dunia berbondong-bondong memasuki ruas hati

Memonopoli sukma yang tak berdaya seakan mati

Iya… 

Aku telah mati sebelum malaikat maut bertamu

Sebelum napas yang dititipkan kembali bagai debu

Bahkan sebelum cakrawala runtuh di jantung sendu

Dan mentari tak lagi khidmat di garis ufuk

Menikam kalbu

Puisi islami pertama mengangkat tema tentang taubat. Tidak sedikit manusia yang berada di jalan yang salah dan melanggar perintah Allah. Namun, ada pula yang sadar dan langsung melakukan taubat nasuha sebelum kematian datang menjemput. 

Sayangnya, ada manusia yang sadar berada di jalan yang salah tapi belum sempat untuk melakukan taubat. Puisi di atas berkisah tentang seseorang yang sudah meninggal dan terlambat untuk bertaubat. 

Maksudnya adalah taubat yang sebenar-benarnya taubat, berubah menjadi lebih baik. Semasa hidup, seseorang tidak pernah melakukan ibadah wajib, menjalankan perintah-Nya, dan tidak shalat lima waktu. 

Dia bingung apa yang akan ditimbang terkait amal semasa hidupnya untuk diminta pertanggung jawaban saat akan dihisab. Dalam penuh penyesalan, seorang yang sudah mati itu mengharapkan pengampunan dengan taubat nasuha. 

2. Alhamdulillah

Sujudku… 

Pun takkan memuaskan inginku, 

Untuk hanturkan sembah sedalam kalbu, 

Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah, 

Untuk nama, 

Harta, 

Dan keluarga yang mencinta, 

Serta perjalanan yang sejauh ini tertempa. 

Alhamdulillah

Puisi islami selanjutnya mengangkat tema tentang rasa syukur. Terkadang, ada momen di mana manusia merasa waktunya berhenti sesaat. Entah karena musibah atau pun karena azan yang berkumandang. Saat itu terjadi, rasa syukur pun membuncah dalam diri seseorang. 

Apalagi musibah yang dialami pada diri sendiri hampir mengancam nyawa. Terlintas Allah dalam pikiran dan hati untuk mengucap syukur. Syukur karena masih diberi kesempatan dan pilihan untuk membuat hambanya mengerti tentang makna diri. 

3. Tempat yang Hanya Milik-Mu Oleh: Irfa Erfianah

Bukan kepalsuan yang ku mau

Bukan kesemuan yang aku butuhkan

Hanya sebuah tempat

Yang bisa terima hinanya aku

Ku temukan itu di sisi-Mu

Terlihat dalam agung nama-Mu

Tempat terindah yang hanya Milik-Mu

Tempat terindah yang hanya di sisi-Mu

Melihat dari potongan puisi di atas, puisi tersebut tentang manusia yang berserah diri. Seperti yang diketahui, seiring perkembangan zaman, manusianya pun ikut mengalami perubahan. Rasanya dunia semakin terasa palsu dan semu. Ditambah dengan manusia yang ada di dalamnya. 

Puisi islami di atas menceritakan bahwa meski manusia makhluk sosial, tapi semuanya tampak palsu. Tidak ada manusia yang mampu menerima manusia lain secara sempurna dan lapang dada, selain pencipta-Nya. Hanya Allah yang bisa menerima manusia hina dan penuh dosa tanpa harus mencela. 

4. Yang Maha Kuasa

Tatkala fajar menyingsing

Dingin pun menelusuk hingga ke tulang

Tak surut doa demi doa

Membumbung ke angkasa

Senandung ayat-ayat-Nya

Kian menggema di setiap sudut semesta

Azan yang dikumandangkan

Kian menenteramkan jiwa

Melihat dari lirik puisi di atas sudah pasti menceritakan tentang Sang Pencipta. Saat pagi datang bersama dingin yang menusuk, doa terus terucap kepada Allah. Senandung ayat-ayat-Nya terus menggema hingga ke setiap sudut semesta. 

Saat azan dikumandangkan, rasanya mampu membuat jiwa seseorang tenteram karenanya. Selain menyegarkan hati juga mampu menyucikan diri. Membaca puisi islami ini akan membuat kamu mengingat bahwa Allah Maha Penyayang dan selalu ada bersama para hambanya. 

5. Candu Rindu Kepada-Mu Oleh: Siti Nur Kholifah

Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu

Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu

Menjamah air suci untuk membersihkan diri

Menuju ke persimpuhan nan suci

Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu

Syukur tak hentinya menjalar sanubari

Hati bergejolak rasa rindu

Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu

Puisi di atas menceritakan tentang seorang hamba yang sedang rindu kepada pencipta-Nya. Biasanya hal ini terjadi saat manusia sedang diuji oleh beragam masalah. Saat mendengar ayat atau azan, hati pun bergetar seolah ingin berada di pelukan Allah. 

Sembari ikut membacakan ayat-ayat-Nya untuk mengurangi rasa rindu, syukur pun tiada hentinya menjalar. Seolah tak sanggup lagi untuk berada di dunia fana dan ingin segera menghadap Allah SWT. 

6. Perjuangan Dakwah Oleh: Aktif Muhammad Nurdin

Saat ku tersendat di jalan dakwah

Terasa berat mengemban amanah

Serasa pulang dari medan mu’tah

Yang berjuang sampai berdarah – darah

Kurenungi dengan akal sehatku

Inikah jalan yang mereka rindu

Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku

Puisi islami satu ini menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam berdakwah. Bagaimana rasanya saat berada di jalan yang benar terasa lebih berat karena mengemban amanah. 

Namun, pada bait kedua, tampak seseorang sudah mulai mengerti bahwa jalan yang dipilih merupakan jalan yang menimbulkan rasa rindu. Bahwa dakwah membantu mendekatkan manusia dengan pencipta-Nya. Hambanya pun berharap jika bisa keluar dari dunia fana yang selalu tertimpa bencana. 

7. Aku Cinta Karena Allah

Ya Allah…

Jadikan cintaku ini rasa yang bisa membuat orang lain nyaman

Tidak tersombongkan dengan hati yang kosong iman

Jadikan cinta ini yang selalu mengharap ridho-Mu

Bukan cinta yang hadir untuk merusak ciptaan-Mu

Ya Allah…

Jadikan setiap apa yang aku lakukan berdasarkan atas cinta

Agar tidak tersesat di hutan nafsu celaka

Tetap lurus dan tidak tergoyahkan bersama angin terlena

Labuhkan kelak di darmaga sungai-sungai surga

Puisi islami ini berkisah tentang manusia yang memutuskan untuk cinta kepada manusia lainnya karena Allah. Cinta yang tumbuh dalam hati itu karena Allah. Berharap jika rasa yang timbul karena Allah akan terasa lebih kuat. 

Di bagian bait pertama, tampak seorang hamba yang berharap cintanya selalu mengharapkan ridho, bukan cinta yang malah merusak ciptaan Allah. Di bait Kedua, hamba berharap setiap yang dilakukan itu berdasarkan atas cinta agar tidak tergoyahkan. Itulah beberapa contoh puisi islami yang bisa kamu coba baca di bulan puasa agar semakin positif. Tentunya sarat akan makna dan menyentuh hati, bukan? Mana puisi di atas yang paling disuka?

Anggi Putri
Anggi Putrihttps://www.anggiputri.com
Holla! I'm blogger l content writer l owner Pustaka Kata I Korean drama addict I beauty enthusiast l Skin type: Combination I
ARTIKEL TERKAIT

Trending Artikel