BerandaTravelAlas Kedaton Bali: Wisata Kunjungan Alam Eksotik dan Monkey Forest yang Disukai...

Alas Kedaton Bali: Wisata Kunjungan Alam Eksotik dan Monkey Forest yang Disukai Anak-Anak

Berkunjung ke Alas Kedaton Bali tentu akan sangat menyenangkan ketika kamu juga mengajak anak-anak untuk berwisata ke lokasi ini. Alas Kedaton berlokasi di Kabupaten Tabanan Bali yang juga terkenal dengan monkey forest atau hutan lindung yang banyak dihuni kera. Selain itu, terdapat Pura Alas Kedaton yang juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Pura Alas Kedaton

Pura Alas Kedaton di Bali dibangun oleh Empu Kuturan dan Empu Rajakertha ketika masa pemerintahan Raja Sri Masula Masuli cukup terkenal di Pulau Dewata. Jika merujuk pada peninggalan prasasti di desa Sading, Mengwi, Kabupaten Badung, sang raja mulai memerintah di Bali sekitar tahun Saka 1100 atau sekitar 1178 Masehi.

Pura Alas Kedaton Tabanan Bali

Pemerintahan yang dibawa Raja Sri Masula Masuli konon terjadi antara tahun Saka 1175 sampai 1255 Masehi dengan kurun waktu sekitar 77 tahun. Tak heran bila banyak pembangunan yang terjadi bahkan beberapa renovasi pada Pura Alas Kedaton Bali. Tak heran bahwa originalitas bangunan masih terus dijaga karena sejarahnya tetap akan dikenang dan bisa jadi pembelajaran untuk para generasi muda masa kini.

Dilihat dari bangunannya, Pura Alas Kedaton menghadap ke arah barat. Bangunan utamanya memiliki empat pintu gerbang sebagai transisi pengunjung yang datang. Pura Alas Kedaton juga memiliki halaman yang luas dan unik, karena pada halaman utama (Latar Jeron/Utama Mandala) lebih rendah dibandingkan halaman tengah (Madya Mandala). Jenis arsitektur ini jelas berbeda dengan kebanyakan pura yang ada di Bali.

Bangunan Suci dan Patung dalam Pura Kedaton

Jika kamu berkesempatan berkunjung ke Pura Alas Kedaton Bali, maka perhatikanlah bawa di dalam pura terdapat beberapa bangunan suci (pelinggih) berupa sebuah Lingga dan beberapa patung. Dua di antaranya adalah salah satu peninggalan yang bersejarah untuk pura satu ini.

Pertama, Patung Durga Mahisasura Mardhani. Patung ini punya 8 tangan yang berdiri di atas patung lembu. Empat tangan kanan dari atas ke bawah memegang Camara (penghalau lalat), Sara (panah), Pisau besar, dan memegang ekor lembu merupakan salah satu ciri khasnya. Empat tangan kiri lainnya memegang Kadga, Busur panah, Trisula, dan Gadha

Patung ke dua yakni patung Dewa Ganesha yang duduk di atas bunga padma (lotus) dan dua naga. Patung dewa satu ini membawa tasbih pada tangan kanan, sedangkan pada tangan kiri memegang kapak dan belalai. Patung Ganesha merupakan salah satu simbol keagamaan yang kuat di Bali yang hanya punya satu taring (ekadanta).

Upacara (Piodalan)

Jika melihat kebiasaan umat hindu di sana, terdapat sebuah upacara atau pujawali yang jadi rutinitas di Pura Alas Kedaton Bali. Jika dilihat dari penanggalan Bali, maka akan jatuh pada 10 hari setelah Hari Raya Kuningan, yang kemudian perayaan tersebut dinyatakan sebagai hari Anggara Kasih Mendangsia. Selama prosesnya, pemeluk hindu tak menggunakan dupa untuk persembahyangan.

Perayaan ini juga kerap diisi dengan Tradisi Mapeed. Kebiasaan ini menjadi ungkapan rasa syukur umat Hindu Bali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan menggunakan pakaian serba putih, para perempuan akan memanggul buah dan sesajen di atas kepalanya. Isi buah-buahan tergantung hasil panen kala itu, dengan hiasan jamur dan bunga yang diambil dari berbagai wilayah. 

Selain itu, terdapat pula tradisi ngerebeg pada acara di Pura Alas Kedaton Bali satu ini. Ngerebeg merupakan ritual lari kecil berkeliling pura sebanyak tiga kali. Selama berkeliling, biasanya akan membawa seperti bandrang, umbul-umbul, tombak, tedung, dan lelontek. Tradisi ini ini sebagai simbol suka cita pada rangkaian pujawali berjalan dengan aman.

Lokasi Alas Kedaton Tabanan Bali

Wisata Alas Kedaton buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 waktu setempat. Baik untuk ke Pura Alas Kedaton maupun ke Monkey Forest. Kamu hanya akan diminta membayar Rp20.000 per kepala selain biaya parkir. Rata-rata durasi kunjungan ke lokasi ini sekitar 30-45 menit tergantung kepadatan pengunjung pada saat kamu datang ke sana.

Estimasi Waktu untuk Sampai di Alas Kedaton Tabanan Bali

Estimasi waktu sampai ke lokasi Alas Kedaton Bali bisa ditentukan berdasarkan awal keberangkatanmu. Jika kamu dan rombongan datang dari Pantai Kuta, maka butuh waktu sekitar 1 jam 10 menit jika jalanan ramai lancar. Jika kamu datang dari Uluwatu Temple, maka butuh waktu sekitar 1 jam 45 menit dalam jarak tempuh sekitar 50 kilometer.

Bila kamu berangkat dari lokasi Bali Safari and Marine Park, maka untuk menuju Alas Kedaton Tabanan membutuhkan waktu sekitar 1 jam 5 menit dengan jarak tempuh sekitar 33 kilometer. Jika kamu open start dari Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, maka jarak tempuh 42 kilometer butuh waktu sekitar 1 jam 35 menit jika kondisi jalanan cukup mendukung.

Serunya Berwisata ke Alas Kedaton Monkey Forest

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa daya tarik utama dari Alas Kedaton Bali yakni adanya monkey forest yang termasuk kawasan hutan lindung di kabpaten Tabanan. Jumlah kera yang ada di lokasi ini sekitar 2000 ekor. Maka, tak mengherankan bila kamu akan disambut oleh kera ketika datang ke gerbang Alas Kedaton.

Apakah kera-kera di sana berbahaya? Secara umum, kera yang ada di lokasi ini cukup jinak karena sudah terbiasa bertemu dan berbaur dengan manusia. Selama kamu dan rombongan tidak melakukan serangan dadakan yang mengagetkan, aman saja berjalan di area Alas Kedaton bersama para kera tersebut.

Namun, meski jinak, kamu tetap perlu berhati-hati, ya! Mereka tetap binatang liar yang hidup di hutan asli, sehingga pastikan untuk tidak membuat barang-barang berharga yang kamu bawa cukup mencolok di mata sang monyet. Simpan benda berharga seperti dompet, ponsel, kacamata, atau lainnya di tempat tersembunyi agar terhindar dicuri sembarangan oleh hewan satu ini.

Mitos dan Kepercayaan Warga Sekitar Monkey Forest

Selama di lokasi wisata, pastikan kamu juga taat pada larangan yang tidak diperkenankan di tempat terssebut. Ada beberapa mitos yang berkembang, sehingga kamu wajib waspada di sana. Di Alas Kedaton Bali masih kental kepercayaan masyarakat tentang larangan menebang pohon sembarangan. Konon, hal itu akan menimbulkan celaka untuk pihak yang bersikeras melakukannya.

Mitos lain yang berkembang yakni jika pengunjung melangkahkan kaki ke arah selatan hutan kera di Alas Kedaton maka kamu akan diarahkan sebuah lokasi yang luasnya sekitar 20×20 meter persegi yang hanya ditumbuhi rumput liar. Berdasarkan cerita yang beredar, lokasi tersbut merupakan salah satu kuburan kera. Cerita terasa semakin mistis karena konon, kera di sana akan menguburkan temannya sendiri saat mati.

Ada banyak keunikan di kawasan Alas Kedaton Bali yang sangat layak untuk dikunjungi dan dijadikan memori tersendiri. Pengalaman berwisata ke lokasi tertentu merupakan hal yang mungkin tak bisa didapatkan semua orang secara cuma-cuma, sehingga kamu wajib memanfaatkan momen untuk menciptakan cerita seru setibanya di rumah nanti. Siap masukkan beberapa list di atas untuk tambahan itinerary-mu?

Anggi Putri
Anggi Putrihttps://www.anggiputri.com
Holla! I'm blogger l content writer l owner Pustaka Kata I Korean drama addict I beauty enthusiast l Skin type: Combination I
ARTIKEL TERKAIT

Trending Artikel