Umat Islam memiliki banyak jenis ibadah, salah satunya adalah salat Jumat. Seperti namanya, salat ini hanya dilaksanakan di hari Jumat tepatnya waktu Dzuhur atau siang hari. Ibadah ini juga hanya dilakukan oleh pria dengan khutbah Jumat singkat sebagai salah satu rangkaian ibadah salat Jumat.
Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan hari istimewa. Hari Jumat juga disebut hari rayanya orang Islam di mana banyak ibadah yang nilai pahalanya berlipat ganda. Khusus untuk kaum Adam, ibadah salat Dzuhur di hari Jumat diganti dengan ibadah salat Jumat.
Salat Jumat hukumnya wajib dilaksanakan oleh kaum muslim laki-laki yang sehat, mukalaf dan bermukim. Salat Jumat terdiri dari dua rakaat yang didahului dengan khutbah Jumat singkat. Adanya khutbah itu menjadi salah satu yang membedakan salat Jumat dengan ibadah salat sunah lainnya.
Penting bagi umat Islam laki-laki mengetahui tata cara pelaksanaan salat Jumat berikut dengan pelaksanaan khutbah. Karena dengan memahami tata caranya, ibadah bisa semakin khusyuk dan bernilai pahala. Selain itu, penting untuk memastikan niat melaksanakan ibadah salat Jumat hanya karena Allah Ta’ala.
Apa itu Khutbah Jumat?
Khutbah Jumat adalah salah satu syarat sah ibadah salat Jumat. Khutbah seperti halnya pidato namun khusus membahas tentang keagamaan Islam. Tujuan dari khutbah Jumat adalah mengajak jamaah salat Jumat untuk berbuat kebaikan lebih banyak atau mengenalkan tentang aturan agama.
Khutbah Jumat disampaikan oleh seorang khatib yang ditunjuk. Khatib harus memiliki wawasan yang lebih luas serta pemahaman agama yang lebih bagus. Umumnya dalam suatu masjid, terdapat beberapa orang khatib yang bertugas secara bergantian untuk menyampaikan khutbah Jumat singkat.
Contoh Khutbah Jumat
Peran menjadi khatib bisa dipelajari oleh semua orang. Bahkan peran ini sudah mulai diajarkan sejak usia sekolah. Para siswa akan diajari untuk menjadi khatib dengan media berupa contoh khutbah Jumat seperti berikut ini:
Khutbah Jumat Berjudul Sarana Takwa
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang teramat besar ini. Pada hari yang penuh suka cita ini, pantasnya kita merasa bahagia dan bangga.
Jamaah yang berbahagia, pada kesempatan mulia ini, perkenankan kami menyampaikan wasiat Allah dan RasulNya agar kita senantiasa bertaqwa kepada Allah.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr : 18).
Rosulullah SAW bersabda yang artinya: Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada Ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang akan menghapusnya dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik.
Ma’asyiral mukminin rahimakumullah, kewajiban utama yang Allah embankan kepada semua umat manusia ialah beribadah hanya kepada Allah semata.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.
(QS Adz Dzariat : 56).
Demikianlah, hikmah terbesar diciptakannya manusia dan diutusnya para rasul.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat berjudul Anak yang Shalih
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Kaum Muslimin Yang dirahmati Allah, anak shalih adalah dambaan setiap orang tua.
Betapa besar kenikmatan dan anugerah tersebut. Bagaimana tidak? Karena Allah telah menyejukkan pandangan orang tua dengan keturunan yang shalih, yang takut kepada Allah dan selalu mendirikan shalat.
Hal pertama yang diperlukan untuk mewujudkan keshalihan anak adalah doa-doa ikhlas yang kita panjatkan kepada Allah sebagaimana firman Allah:
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ
Yang artinya :
Ya Rabbku Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat Wahai Rabb kami Perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim/ 14: 40)
Allah SWT juga berfirman dalam surat lain:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Artinya :
Ya Rabbi Berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. (QS. Ali Imran/3:38)
Panjatkanlah untaian doa seperti yang dipanjatkan para hamba pilihan :
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya :
Ya Rabb kami! Anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa. (QS. Al-Furqan/ 25: 74)
Kaum Muslimin Rahimakumullah, anak-anak bisa menjadi shalih dengan taufiq dari Allah. Mereka sangat membutuhkan doa kita sebagai orang tua. Berdoalah agar mereka dijadikan anak yang shalih, dianugerahi kebaikan dan keistiqamahan.
Perlu diingat juga, membentuk anak yang shalih juga harus teladan yang baik dari bapak dan ibu. Bila anak melihat orangtuanya bertakwa kepada Allah maka anak pun akan takwa kepada Allah.
Apabila orang tua tekun mendirikan shalat, maka anak pun akan mengikuti. Menjadi orangtua yang mengajarkan teladan yang baik merupakan obor penerang bagi anak keturunan kita.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, hal yang tak kalah diperlukan untuk keshalihan anak adalah bimbingan dan arahan untuk mereka dengan kata-kata yang membekas di hati seperti halnya Luqman memperlakukan anaknya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allâh) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Itulah contoh khutbah Jumat singkat yang bisa dipelajari. Menjadi khatib memang peran yang penting, maka bekali diri dengan pengetahuan agama yang baik serta kemampuan menyampaikan kepada khalayak.