BerandaTravelPuri Ubud: Istana Para Bangsawan yang Cantik dan Legendaris

Puri Ubud: Istana Para Bangsawan yang Cantik dan Legendaris

Bagi kamu yang kerap wira-wiri ke kawasan Ubud, keberadaan Puri Ubud tentu bukanlah tempat yang asing. Lokasi ini termasuk salah satu istana yang legendaris di Ubud dan dijadikan lokasi untuk menimba sejarah di dalamnya. Puri satu ini termasuk salah satu destinasi unik yang tak boleh kamu lewatkan jika berkunjung ke Ubud.

Serba-Serbi Puri Istana Ubud

Terdapat banyak kisah dibalik suksesnya lokasi ini jadi tempat pariwisata yang ramai di Gianyar Bali. Kisah tersebut tentu bisa menginspirasi dan membuat wisatawan penasaran untuk datang ke sana dan melihat lebih dekat. Apa saja hal menarik yang ada di puri satu ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Sejarah Ubud Gianyar

Keberadaan Ubud mulai terlihat sejak abad ke 8 yakni ketika ditemukannya sebuah catatan di daun lontar yang mengisahkan adanya penyebaran agama hindu dari India. Sosok yang melakukan pencatatan tersebut adalah Rsi Markandeya. Sosok ini telah mengunjungi pulau Jawa dan mendapatkan pewisik bahwa ada lima jenis logam sakti yang tersembunyi di Bali.

Dari bisikan inilah, Rsi Markandeya ingin membuktikan kebenarannya. Dirinya merasakan bahwa lokasi kaki gunung Agung Besakih terdapat Pura Besakih. Selanjutnya energi besar dirasakan dari Campahan Ubud, tepatnya di Pura Gunung Lebah. Karena merasakan adanya energi baik, beliau membangun beberapa pura di daerah lain di Bali.

Sebelum mengenal Puri Ubud, Rsi Markandeya jug membawa masyarakat untuk mengenal sistem irigasi di area persawahan mereka. Hingga saat ini, metode tersebut masih digunakan. Tak hanya itu saja, beliau juga mengajarkan tentang sistem Banjar atau sistem organisasi kemasyarakatan yang bertanggung jawab pada kegiatan adat istiadat dan agama. Hingga hari ini, sistem Banjar digunakan pada semua wilayah di Bali.

Semenjak beliau menyatakan ada energi suci di sekitar Campahan, maka sejak itu pula lokasi ini menjadi salah satu tempat yang cukup dihormati masyarakat Bali atas kekuatan spiritualnya. Nama Ubud sebenarnya berasal dari kata ubad dari bahasa Bali yang bermakna obat. Hal ini dikarenakan di wilayah ini terdapat tanaman obat herbal yang sangat baik untuk pengobatan tradisional.

Sejarah Puri Kerajaan Ubud

Sejarah Puri Ubud dimulai sejak zaman kerajaan Majapahit yang runtuh pada abad ke 15. Saat itu terjadi eksodus besar-besaran yang berasal dari bangsawan Jawa agar banyak pihak bermigrasi ke Pulau Bali. Setelah di Pulau Dewata, para bangsawan dari pulau Jawa inilah yang membangun kerajaan Gelgel yang kini bertempat di Kabupaten Klungkung, tempat di sebelah tenggara Bali.

Kerajaan Gelgel tersebut yang berperan memberikan perlindungan kepada para bangsawan dari Jawa yang datang ke Bali. Dari sinilah muncul sistem kasta yang kini berkembang di dalam masyarakat Bali khususnya umat beragama hindu.

Selanjutnya, pada abad ke 17 masehi, banyak terdapat kerajaan baru yang dibangun di sepanjang wilayah, termasuk kabupaten Ubud. Karena tak memiliki privilege atas eksistensi sebagai bangsawan, di abad tersebut dibangun pula sebuah rumah yang diberi julukan Puri. Karena berada di kawasan Ubud, maka lokasi ini lebih dikenal dengan Puri Ubud.

Perkembangan Pembangunan Puri Tempat Tinggal Bangsawan Ubud

Dalam perjalanannya, seorang pangeran kerajaan Gelgel kemudian diutus untuk mendatangi sebuah desa bernama Sukawati. Tujuan kunjungannya yakni untuk membangun istana kerajaan yang memiliki arsitektur yang cantik demi menunjukkan kekuasaan sang raja di kawasan Gianyar.

Mendengar akan ada pembangunan untuk Puri Ubud yang ditujukan untuk bangsawan, akhirnya banyak seniman Bali dari berbagai daerah yang datang untuk membantu pembangunan istana.

Setelah pembangunan kerajaan selesai dilakukan, rupanya banyak seniman yang merasa betah berada di wilayah Sukawati tersebut, dan memutuskan untuk tinggal di sana. Maka, tak mengherankan bila Sukawati tumbuh jadi lokasi dengan pusat seni terbaik di Pulau Bali. beberapa jenis kesenian yang cukup terkenal yakni seni lukis, seni patung, maupun seni musik. Datanglah ke Pasar Seni Sukawati jika sudah berada di tempat ini.

Konflik di Kawasan Istana Baru Sukawati

Setelah pembangunan istana lanjutan Puri Ubud di Sukawati selesai, muncul konflik yang menyerang Ubud. Maka para prajurit istana sepakat untuk melindungi Ubud dan para bangsawan agar selamat dari pertumpahan darah. Konon, konflik terjadi antara dua sepupu yang merebutkan wilayah di Ubud. Peperangan tersebut membuat Raja Sukawati memerintahkan dua saudaranya untuk menyelamatkan seluruh kawasan Ubud Bali.

Saudara Raja Sukawati yang diminta melindungi Ubud yakni Tjokorde Ngurah Tabanan untuk wilayah Peliatan, dan Tjokorde Tangkeban untuk wilayah Sambahan. Keduanya membangun istana baru di kawasan masing-masing untuk mempertahankan wilayah dari ancaman perang. Mereka dibantu dengan Raja Mengwi memenuhi Ubud dengan penduduk baru, sehingga roda perekonomian juga semakin berkembang.

Pada abad ke 19, Belanda mulai menunjukkan taring di pulau Bali. Dalam pandangan kerajaan di sekitar pulau Bali, keberadaan Belanda terasa mengancam. Hal itu dikarenakan Belanda mampu melakukan provokasi musuh lama mereka yang kini tinggal di Puri Ubud untuk membuat aliansi baru.

Karena tak mempersiapkan segala hal secara lebih matang dan penyerangan terjadi cukup mendadak, Raja Mengwi mengalami kekalahan yang telak. Dengan kekalahan yang diterimanya, Raja Bali itu harus membagikan kerajaan kepada aliansi penyerang sebagai pemenang.

Mulai dari sana, pemerintah Belanda mulai melakukan campur tangan dalam urusan politik di Bali sejak awal berkuasa. Di mulai dari penyerangan politik di Badung, Buleleng dan Klungkung. Hal ini membuat banyak petinggi di Pulau Bali merasa marah atas hal tersebut. Peperangan besar pun tak bisa terhindarkan lagi. Konon, perang tersebut kini terkenal dengan nama Puputan.

Berada di bawah kekuasaan Raja Tjokorde Gede Raka Sukawati, Ubud menjadi salah satu lokasi cabang dari Sukawati. Pada tahun 1981, Ubud ditetapkan sebagai salah satu kecamatan yang menjadi kabupaten Gianyar Bali hingga saat ini.

Ubud Puri Saren Agung

Setelah berhasil menakhlukkan Gianyar Bali dan Ubud, lokasi yang jadi tempat tinggal Raja Ubud tersebut diberi nama Puri Saren Agung atau lebih dikenal dengan Puri Ubud. Lokasinya berada di tengah-tengah Ubud, sehingga akan sangat mudah ditemukan. Kamu bisa mengandalkan Google Map jika ingin menjadikan lokasi ini sebagai destinasi wisata selama berada di Gianyar.

Pekembangan Pariwisata di Ubud

Lambat laun, perkembangan wisata di Ubud semakin menonjol. Hal ini terlihat dari kelihain Raja Tjokorde Gede Agung Sukawati dalam memerintah Ubud, bahkan menguasai bahasa Inggris dan Bahasa Belanda dengan baik. Hal ini tentu mengembangkan Ubud sebagai lokasi dan wilayah bisnis yang cemerlang.

Bahkan, dengan koneksinya, beliau berhasil mengundang seniman lukis Walter Spier untuk melukis di Ubud. Karena pada waktu itu seniman lukis belum terlalu banyak diminati, akhirnya keunikan ini menjadi perbincangan di mancanegara. Alhasil, perkembangan Ubud pun semakin baik hingga saat ini.

Setelah mengetahui serba-serbi dan latar belakang Puri Ubud di Bali, tentu hal ini akan membuat rasa penasaranmu semakin tinggi, bukan? Nah, pastikan kamu juga menjadikan lokasi ini sebagai salah satu list liburan selama berada di Pulau Dewata, ya! Sudah siap berpetualang ke lokasi cantik di pulau penuh keindahan ini?

Anggi Putri
Anggi Putrihttps://www.anggiputri.com
Holla! I'm blogger l content writer l owner Pustaka Kata I Korean drama addict I beauty enthusiast l Skin type: Combination I
ARTIKEL TERKAIT

Trending Artikel