BerandaTravelPerhatikan Hal Penting Sebelum Berwisata ke Sangeh Monkey Forest Bali

Perhatikan Hal Penting Sebelum Berwisata ke Sangeh Monkey Forest Bali

Berjumpa dengan ratusan monyet di dalam hutan akan didapatkan sensasinya ketika berkunjung ke Sangeh. Kawasan hutan lindung di ini memang dihuni oleh para kera yang selalu siap menyapa dan bermain bersama pengunjung. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan sebelum berwisata ke Monkey Forest Bali ini.

Daya Tarik Monkey Forest Sangeh Bali

Udara segar dan pepohonan hijau yang menjulang tinggi menjadi ciri khas dari hutan yang dihuni oleh monyet. Mengunjungi Sangeh Bali, wisatawan pasti akan mampir untuk berinteraksi langsung dengan para kera tersebut. Lalu, mengelilingi hutan yang indah dan mengunjungi pura yang seperti istana.

Pertokoan di Area Luar Monkey Forest

Saat memasuki area parkir wisata Monkey Forest, pengunjung dapat menemukan tempat yang luas untuk memarkirkan kendaraan secara aman dan nyaman. Pada sisi pinggir yang tidak terlalu jauh dari gerbang utama, akan terlihat pertokoan yang menjual berbagai jenis makanan, pernak-pernik, lukisan, dan oleh-oleh.

Lukisan-lukisan yang tersedia di toko, terkadang dilukis langsung oleh pelukisnya. Ini juga bisa menjadi sebuah pertunjukan yang indah. Apabila memiliki uang yang lebih, pengunjung bisa membeli lukisan tersebut atau meminta dilukis. Pasti akan menjadi souvenir yang istimewa pertanda sudah pernah mengunjungi Monkey Forest di Ubud Bali.

Bahkan, di pertokoan tersebut pengunjung dapat membeli makanan yang bisa diberikan kepada para kera di Sangeh Monkey Forest Bali. Ini dapat menambah keseruan saat melakukan interaksi dengan banyak kera. Ingat jangan membeli sedikit, karena ada ratusan kera di dalam kawasan Monkey Forest, belilah yang kiranya pantas. 

Aturan Masuk Lokasi Monkey Forest

Kawasan hutan lindung seluas 14 ha didominasi dengan jenis pohon Pala ini memiliki aturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh pengunjung. Mengingat di dalamnya ada ratusan monyet dan tersedia tempat suci. Oleh karena itu, patuhilah aturan masuk lokasi Monkey Forest Ubud Bali berikut ini.

1. Berpakaian yang sopan dan tidak dalam keadaan menstruasi untuk perempuan.

2. Tidak menggunakan perhiasan, baik itu kalung, gelang, anting, dan lainnya.

3. Tidak memakai kaca mata dan topi.

4. Menjaga baik-baik barang bawaan, jika dirasa bisa disimpan di kendaraan, maka jauh lebih aman.

5. Pastikan membawa pisang, kacang, atau ketela untuk monyet.

Berinteraksi dengan Kera Bali

Aktivitas utama yang bisa dilakukan di dalam Monkey Forest adalah berinteraksi dengan memberikan makanan atau berfoto bersama monyet. Di sini juga tersedia layanan pemandu wisata yang akan menemani, mengawasi, dan berbagi cerita mengenai kawasan wisata yang indah dan menakjubkan ini.

Pengunjung yang beruntung bisa langsung berjumpa dan berinteraksi dengan monyet di dekat patung yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Tidak perlu takut, karena monyet-monyet liar di Sangeh Monkey Forest ini telah terbiasa dengan kehadiran manusia dan berinteraksi langsung.

Apabila pengunjung bertemu dengan monyet yang nakal, sampai berani mengambil barang bawaan, seperti kamera atau HP, maka itulah guna membawa makanan. Bisa membujuknya dengan menukarkan barang yang dicuri dengan makanan kesukaan monyet. Berikan kacang, pisang, atau ketela yang dapat dibeli di toko-toko luar area wisata.

Pura Bukit Sari Tempat Suci di Monkey Forest

Selain berkeliling hutan yang rindang dan sejuk ini, pengunjung juga dapat mendatangi sebuah tempat suci umat Hindu. Oleh karena itu, terdapat juga aturan saat ingin mengunjungi area yang dibangun seperti istana ini. Adapun 3 hal yang wajib dipatuhi apabila ingin memasuki Pura Bukit Sari Ubud Bali.

1. Jaga Perkataan

Sama seperti di pura lainnya yang memberlakukan tata cara saat memasuki tempat suci, Pura Bukit Sari pun menganjurkan pengunjungnya untuk menjaga perkataan. Jangan sampai berbicara kotor atau memiliki pikiran yang negatif sejak memasuki area wisata Sangeh. Pemandu wisata pun pasti memperingati hal ini dari awal.

2. Berpakaian yang Sopan

Seluruh pengunjung yang ingin memasuki Pura Bukit Sari harus menggunakan pakaian yang sopan. Sebab, ini tempat beribadah yang suci, dan saling menghormati adalah hal terpenting untuk menjaga ketenteraman di area yang memiliki banyak legenda ini. Apabila tidak memenuhi kriteria, maka sebaiknya tidak usah memaksakan untuk memasukinya.

3. Dalam Keadaan Suci

Biasanya para pemandu wisata di Bali sudah memahami aturan mengenai area wisata yang termasuk sakral di kawasan Ubud ini. Salah satunya yaitu dalam keadaan suci, khususnya bagi para perempuan yang ingin berkunjung ke Monkey Forest. Meski hutan ini dijaga oleh ratusan kera, tapi untuk ke Pura Bukit Sari dilarang bagi yang sedang menstruasi.

Baik itu masih bercak atau tinggal sedikit lagi, tetap tidak boleh memaksa mengunjungi pura yang indah layaknya sebuah istana ini. Begitu juga dengan perempuan yang baru melahirkan dan masih dalam masa nifas. Sebab, Pura Bukit Sari merupakan tempat ibadah dan pengunjungnya harus dalam keadaan suci.

Pohon Lanang Wadon yang Unik

Adapun daya tarik dari wisata Monkey Forest ini adalah pohon unik yang dikenal dengan nama Pohon Lanang Wadon atau Pohon Laki-laki Perempuan. Melalui sebutannya saja sudah memancing rasa penasaran, bukan? Bahkan berita keunikannya juga telah masuk dalam media mancangara yang memancing wisatawan untuk menyempatkan datang ke Sangeh.

Bukan sembarang nama diberikan kepada pohon yang memiliki bentuk unik dan sedikit ‘memalukan’ untuk dilihat. Sebab, bentuknya seperti kelamin laki-laki dan perempuan pada bagian bawahnya yang bolong. Pohon ini dapat dijumpai di area depan saat memasuki wisata Monkey Forest. Sebenarnya, ini adalah pohon Pala yang tumbuh alami seperti itu.

Lokasi Monkey Forest

Wisata Monkey Forest ini sangat cocok dijadikan pilihan ketika memasuki musim liburan. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman seru yang menanti saat memasuki kawasan hutan lindung yang sejuk dan asri ini. Lokasinya ada di Jalan Brahmana, hanya sekitar 40 menit dari objek wisata Ubud dengan jarak 18 km.

Tepatnya di desa Sangeh yang masih masuk kecamatan Abiansemal, kabupaten Badung, Bali. Namun, butuh waktu sekitar 1.5 jam apabila posisi pengunjung berangkat dari objek wisata Seminyak. Bagi yang pergi dengan rombongan, tenang saja, wisata Monkey Forest punya lahan parkir yang luas, bisa untuk motor, mobil, bahkan bus besar dan kecil.

Apabila berangkat dari pusat kota Denpasar, maka pengunjung memerlukan waktu setidaknya 25 menit dengan catatan perjalanan lancar. Monkey Forest yang merupakan kawasan suci di Ubud ini buka dari pukul 8.30 hingga 17.30 waktu setempat. 

Harga Tiket Masuk Monkey Forest

Pengunjung akan dikenakan dua kali pembayaran, pertama untuk parkir kendaraan, dan kedua untuk tiket masuk ke dalam kawasan hutan lindung Ubud. Parkir untuk satu jam pertama motor 2 ribu Rupiah, mobil 5 ribu Rupiah, bus dengan kursi kurang dari 20 (10 ribu Rupiah), dan bus dengan kursi lebih dari 20 (15 ribu Rupiah).Harga tiket masuk ke wisata Sangeh dibedakan berdasarkan kewarganegaraan. Wisatawan asal Indonesia dikenakan biaya 10 ribu Rupiah per orang. Sementara, jika sebagai pengunjung dari negara lain, maka harus membayar 20 ribu Rupiah per orang. Siap untuk liburan, jangan lupa patuhi setiap aturan di kawasan Monkey Forest Ubud, Bali.

Anggi Putri
Anggi Putrihttps://www.anggiputri.com
Holla! I'm blogger l content writer l owner Pustaka Kata I Korean drama addict I beauty enthusiast l Skin type: Combination I
ARTIKEL TERKAIT

Trending Artikel