BerandaSurat Al QuranSurat Al Falaq

Surat Al Falaq

  1. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

    Qul a‘ūżu birabbil-falaq(i).

    Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)

  2. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

    Min syarri mā khalaq(a).

    dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

  3. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

    Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a).

    dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

  4. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

    Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i).

    dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

  5. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

    Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

    dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Sejarah Nama Surat Al Falaq

Meskipun kedua Surat Al-Qur’an ini adalah entitas yang terpisah dan ditulis dalam Mushaf juga dengan nama yang berbeda, namun keduanya sangat terkait satu sama lain dan isinya sangat mirip satu sama lain sehingga keduanya diberi nama umum Mu’awwidhatayn. (dua Surat yang di dalamnya memohon perlindungan kepada Allah). Imam Baihaqi dalam Dala’il an-Nubuwwat telah menulis bahwa Surat-surat ini diturunkan bersama-sama, itulah sebabnya nama gabungan keduanya adalah Mu’awwidhatayn. Kami sedang menulis Pengantar yang sama untuk keduanya, karena keduanya membahas dan menangani masalah dan topik yang sama. Namun, mereka akan dijelaskan dan dikomentari secara terpisah di bawah ini.

Periode Wahyu Surat Al Falaq

Hadrat Hasan Basri, ‘Ikrimah, ‘Ata’ dan Jabir bin Zaid mengatakan bahwa Surah ini Makki. Sebuah hadis dari Hadrat ‘Abdullah bin ‘Abbas juga mendukung pandangan yang sama. Namun, menurut hadis lain darinya, itu adalah Madani dan pandangan yang sama dianut juga oleh Hadrat ‘Abdullah bin Zubair dan Qatadah. Salah satu hadis yang menguatkan pandangan kedua ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Imam Ahmad bin Hanbal atas otoritas Hadrat ‘Uqbah bin ‘Amir. Dia mengatakan bahwa Nabi (saw) suatu hari berkata kepadanya: “Apakah Anda tahu jenis ayat apa yang telah diturunkan kepadaku malam ini? Ayat-ayat yang tiada tara ini adalah A’udhu bi-Rabbil-falaq dan A’udhu bi -Rabbin-nas.Hadits ini dijadikan sebagai dalil bahwa Surat-surat ini adalah Madani karena Hadrat ‘Uqbah bin ‘Amir telah masuk Islam di Madinah setelah hijrah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Da’ud dan Nasa’i atas dasar Hadis lain yang menguatkan pandangan ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Sa’d, Muhiyy-us-Sunnah Baghawi, Imam Nasafi, Imam Baihaqi, Hafiz Ibn Hajar, Hafiz Badr-uddin ‘Ayni, ‘Abd bin Humaid dan lainnya yang menyatakan bahwa Surat-surat ini diturunkan ketika orang-orang Yahudi telah mengerjakan sihir pada Nabi Suci (saw) di Madinah dan dia jatuh sakit di bawah pengaruhnya. terjadi pada 7 H. Atas dasar inilah Sufyan bin Uyainah juga menggambarkan Surah ini sebagai Madani.

Tetapi seperti yang telah kami jelaskan dalam Pendahuluan Surat Al-Ikhlas, ketika dikatakan tentang surat atau ayat tertentu yang diturunkan pada kesempatan ini atau itu, itu tidak berarti bahwa itu diturunkan untuk pertama kalinya pada hari itu. sangat kesempatan. Melainkan kadang-kadang terjadi bahwa sebuah Surah atau sebuah ayat telah diturunkan sebelumnya, kemudian pada saat terjadinya atau munculnya suatu kejadian atau situasi tertentu, perhatian Nabi saw ditarik oleh Allah untuk kedua kalinya, atau bahkan berulang-ulang. Menurut pendapat kami, hal yang sama juga terjadi pada Mu’awwidhatayn. Pokok bahasa

ARTIKEL TERKAIT

Trending Artikel